Sunday, August 31, 2014

Yuk Mari Kita Budidaya Padi Beras Hitam



Artikel sebelumnya telah dibahas mengenai beras ( Baca : Tentang Beras ). Berdasarkan warnanya, ada beberapa macam beras, yaitu : Beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima), beras hitam (Oryza sativa L. indica). Beras putih merupakan beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras dan yang umum dikonsumsi masyarakat. Sedangkan beras hitam
merupakan beras yang sangat langka. Dalam sejarahnya, beras ini dianggap sebagai makanan para raja. Di Cina, beras hitam pernah disebut sebagai beras terlarang (forbiden rice). Karena pada masa itu yang boleh mengkonsumsi beras hitam hanya keluarga kerajaan. Konon kalau di Indonesia pada jaman dahulu, hanya petani istimewa saja yang ditunjuk untuk menanam beras ini, karena khusus untuk keluarga kraton saja.
Beras hitam ini memiliki nama berbeda-beda, tergantung dimana beras hitam tersebut berada. Di Solo, dikenal dengan Beras Wulung, di Sleman dengan nama Cempo Ireng atau Beras Jlitheng, di Bantul disebut Beras Melik dan di kawasan Cibeusi Subang, beras ini dikenal Beras Gadog. 

 Tanaman Beras Hitam
Masyarakat di Indonesia lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam. Tape ketan merupakan salah satu contoh produk makanan hasil olahan dari ketan hitam. Ketan hitam juga sering dijadikan campuran dalam makanan bubur kacang hijau. Meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam dari kandungan nutrisinya, sifat, rasa dan teksturnya.Dari segi rasa, beras hitam sedikit pera tidak begitu “pulen” seperti beras putih. Untuk memasaknya, dibutuhkan lebih banyak air dan waktu lebih lama. Bagi yang sudah terbiasa mengkonsumsi beras hitam, berpendapat bahwa, makan nasi dari beras hitam tidak akan enak/hambar kalau dicampur dengan sayur “berkuah”(rasa kuahnya akan hilang). Makan nasi beras hitam lebih nikmat dengan “sambal lalapan”.
Beras hitam dipercaya memiliki segudang khasiat, seperti halnya Beras Merah. Beras jenis ini baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dan banyak digunakan untuk tujuan kesehatan lainnya. Jadi, beras hitam ini berfungsi sebagai obat dan bahan pangan, tatapi hampir punah dan sangat langka keberadaannya. Seperti bahan pangan pada umumnya, khasiat yang ada pada beras hitam lebih kepada pencegahan penyakit dari pada mengobati. Ada pun manfaat utama beras hitam adalah sebagai berikut:
  • Mencegah kanker. Beras hitam dikatakan bermanfaat mencegah karena dalam beras hitam memiliki kandungan antosianin yang tinggi. Berdasarkan banyak riset, antosianin ini merupakan salah satu antioksidan yang sangat kuat. Sebagaimana diketahui secara luas, zat antioksidan berperan aktif untuk mencegah penyakit kanker.
  • Mencegah diabetes. Nilai kalori beras hitam terendah dibanding dengan jenis beras lainnya, yaitu sekitar 362 kcal per 100 gram. Kandungan kalori ini berkaitan erat dengan indeks glikemik. Indeks glikemik merupakan angka yang menujukkan seberapa besar suatu makanan bisa meningkatkan kadar gula dalam darah setelah dikonsumsi. Semakin tinggi indeks glikemik, maka makanan tersebut akan memicu kenaikan gula darah semakin tinggi pula. Sehingga beras hitam digolongkan sebagai pangan sehat dan dianjurkan bagi penderita diabetes.
  • Mencegah penyakit jantung.  Beras merah memiliki kandungan serat yang tinggi. Ini terasa dari rasanya yang sedikit pera, tidak sepulen beras putih. Setiap makanan yang memiliki kada serat tinggi tentu akan berperan aktif memelihara kesehatan jantung Anda.
  • Obat anemia. Kandungan zat besi beras hitam tinggi mencapai 15,52 ppm. Zat besi merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan darah (hemoglobin). Karena itu makanan yang akaya akan zat besi sangat dianjurkan bagi penderita anemia.
  • Anti aging (anti penuaan). Hal ini masih terkait dengan antioksidan dalam beras hitam. Antioksidan diketahui juga berperan dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Sehingga apabila sel-sel tubuh cepat memperbaiki diri, seseorang akan terlihat lebih bugar dan awet muda.
Beras hitam secara umum memiliki karakter sebagai berikut:
  • Bulir beras berwarna hitam. Warna hitam tersebut diatur secara genetik oleh warna aleuron dan komposisi pati dalam endospermia. Pada beras hitam aleuron dan endospermia memproduksi antosianin yang menyebabkan warna ungu. Karena tingginya kadar antosianin ini warna ungu menjadi terlihat hitam. Antosianin merupakan zat antioksidan yang diperlukan sebagai anti kanker.
  • Warna gabah cokelat. Meski warna berasnya hitam, kulit gabahnya tetap cokelat seperti padi biasa. Hanya saja pada saat pengisian bulir padi warna gabah akan menghitam, namun akan berubah kembali menjadi cokelat saat matang. Hal ini berbeda dengan ketan hitam yang berkulit gabah hitam juga.
  • Tanamannya berumur panjang. Secara umum kendala pengembangan beras hitam adalah pada umur panen yang panjang  bisa mencapai 200 hari. Namun ada beberapa varietas yang sudah genjah (berumur panen pendek), bisa dipanen dalam 4 bulan. Sayangnya benih tersebut masih sulit ditemukan dan kalaupun ada belum tentu stabil.
  • Postur tanaman tinggi. Beras hitam lokal nusantara postur tanamannya tegap. Tingginya bisa mencapai 2 meter. Namun beberapa persilangan saat ini didapatkan tanaman yang lebih pendek.
Akhir-akhir ini peminat beras hitam semakin banyak, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan terutama bagi masyarakat ekonomi kelas menengah keatas. Karena merupakan barang yang langka dan banyak manfaatnya, harga beras hitam ini lebih mahal dari beras merah, apalagi beras putih. Hal ini tentunya menjadi peluang usaha bagi para petani untuk meningkatkan usaha pertanianya. Budidaya beras hitam tidak jauh berbeda caranya dengan budidaya beras putih, hanya diperlukan kesabaran lebih tinggi, mengingat umur tanamannya berumur lebih panjang. Selain itu, tanaman beras hitam lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Dibandingkan beras putih,varietas beras hitam jumlahnya masih terbatas. Varietas beras putih telah banyak dikembangkan dengan karakteristiknya masing-masing. Dari segi pemasarannya pun, beras hitam masih “tertutup” karena memang konsumennya juga masih terbatas. Namun, bila melihat keuntungan yang berlipat, tidak ada salahnya untuk mencoba budidaya beras hitam..

Semoga Bermanfaat.... 

Sumber Tulisan :



http://www.alamtani.com/beras-hitam.html
http://www.litbang.deptan.go.id




0 Comments:

Post a Comment

Bagaimana Pendapat Anda...??????

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home